Kesaksian Karno - Malang ( Jatim )
Terima kasih kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbagi pengalaman. Cerita yang ingin saya bagikan adalah bagaimana susahnya mencari pekerja’an, apalagi kalau tidak mempunyai uang dan koneksi. Saya lulusan SMA dan berusia 31 tahun.
Ketika saya masih kelas 3 dibangku SMA saya ingin sekali kuliah diperguruan tinggi. Tapi sayang, usaha ayah saya hancur karena kecanduan main judi. Ibu saya menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga. Dibawah saya , masih ada adik – adik . Mereka juga ingin menuntut ingin menikmati dunia pendidikan.
Karena benturan biaya, akhirnya saya dengan berat hati tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi setelah saya renungkan dalam – dalam, akhirnya saya ikhlas. Dengan harapan mungkin suatu sa’at saya masih ada kesempatan untuk kuliah. Sebagai lulusan SMA tidaklah mudah mencari pekerja’an. Tetapi setelah melamar kesana dan kesini, akhirnya saya dapat pekerja’an di pabrik.
Bekerja di pabrik bukanlah pekerjaan yang ringan. Apoalagi undang – undang tentang perburuhan di Indonesia masih belum maju, sehingga hak – hak kaum buruh kadang kurang diperhatikan. Tapi bagaimanapun saya tetap bersyukur karena mempunyai penghasilan dan bisa membantu kebutuhan keluarga, termasuk menolong biaya sekolah adik – adik saya.
Sekian tahun saya bekerja di pabrik, ternyata pabriknya bangkrut, dan sayapun kehilangan pekerja’an. Tidak lama kemudian saya mendapatkan pekerja’an di pabrik juga yang bergerak dibidang yang lain. Tetapi gajinya tidak terlalu besar. Tetapi saya bertahan hingga ada pekerja’an yang lebih baik.
Tidak berselang lama saya mendapat pekerja’an di rumah sakit. Pada mulanya saya sebagai tenaga serabutan di dapur rumah sakit, akan tetapi karena didapur sudah kebanyakan orang, maka saya ditawari untuk mengisi kekurangan karyawan di ruang otopsi ( bedah mayat ). Pekerja’annya menyangkut seputar bersih – bersih ruangan.
Sebenarnya saya enggan, tetapi kalau mengingat sukarnya mencari pekerja’an, maka amat sayang jika kesempatan ini dilewatkan. Sebenarnya saya bukan penakut. Karena saya juga menyukai film berjenis horor. Fim – film seperti ini sangat seru dan bikin jantung dag dig dug. Setelah saya mengawali beberapa hari diruang bedah mayat, ternyata ngeri juga.
Masih mending kalau melihat mayat yang masih utuh. Misalnya saya orang yang sakit dan akhirnya meninggal dunia. Tetapi kalau melihat mayat – mayat dari orang – orang yang mengalami kecvelaka’an lalu lintas, ngeri juga, loh. Bisa dibayangkan kalau melihat mayat yang kepalanya remuk akibat kecelaka’an lalu lintas. Diruang bedah mayat dilakukan pembedahan untuk mengidentifikasi penyebab kematian. Misalnya orang yang meninggal karena kecelaka’an, kekerasan, meninggal secara mendadak, atau yang meninggal secara mencurigakan.
Walau tugas saya hanya mencakup urusan kebersihan, tetapi saya juga sering melihat Ahli Forensik yang didampingi dokter – dokter yang masih menempuh pendidikan menjalankan tugas ini. Saya juga disuruh beres – beres setelah proses selesai. Darah adalah pemandangan yang akrap dimata. Saya melihat bagaimana mayat dibedah, diambil organnya diperiksa dan ditimbang.
Mereka yang bekerja disini terlihat profesional. Tidak ada yang jijik atau perasa’an takut. Bahkan mereka begitu santai, dan kadang sambil mendengarkan musik, untuk menghilangkan kejenuhan. Sebenarnya bagi mereka yang tidak biasa diruang bedah mayat, suasananya memang horor sekali. Ruangannya dingin yang bikin bulu kuduk berdiri, dan baunya kadang amis atau anyir. Apalagi kalau malam hari. Jangankan orang luar, karyawan rumah sakit saya kadang takut kalau lewat ruang bedah mayat dimalam hari.
Beberapa hari saya bekerja diruang otopsi, saya jadi tidak selera makan daging. Kalau sebelumnya saya paling suka sekali kalau makan pakai daging, tiba – tiba mual jika melihat daging. Kalau sebelumnya saya paling suka melihat film berthema horor yang ada hantu dan pocongnya, tiba – tiba malah merinding kalau melihat film – film seperti itu. Saya juga sering mimpi yang aneh – aneh.
Pada suatu malam saya harus kembali ketempat kerja karena HP saya ketinggalan. Karena saya tiga hari libur, sehingga saya memutuskan untuk mengambil HP tersebut. Sesampainya didekat ruangan, suasananya sangat sepi. Biasanya ramai juga apalagi kalau ada kecelakaan yang memakan korban jumlahnya banyak.
Udara diluar terasa sedikit gerah, tetapi didekat pintu sudah berkurang. Ketika saya memasuki ruangan, tiba – tiba saya dikejutkan dengan sesuatu yang jatuh, yang menimbulkan suara keras. Jantung saya terasa hampir copot. Nafas saya terasa semakin cepat. Kaki saya ragu melangkah kedepan, dan hampir saya membalikkan badan.
Tiba – tiba terdengar suara, “Jancuk ! Belum habis, baksoku tumpah. Pentolnya jadi kotor, nih. “Ternyata itu suara rekan kerjaku. Makhlum dia itu orangnya cuek bebek. Suka makan bakso, dan tidak peduli suasana disekitarnya. Walau tangannya Kadang . Dia kadang tidak terlalu menghiraukan sekitarnya.
“Dicuci ah, khan belum lima menit, “Tambahnya. “Pentol enek begini mau dibuang, sayanglah, “Tambahnya sambil memasukkan pentol bakso kemulutnya. Tetapi ketika saya menyapanya, dia seperti salah tingkah, dan bilang sesuatu yang tidak saya mengerti. Setelah itu dia berbasa – basi dengan saya.
Tetapi mata saya sempat melirik ke arah beberapa meter dari dia, ternyata ada rekan kerja yang lain yang sibuk merapikan celananya. Saya menduga rekan saya tersebut habis memperkosa mayat wanita . Sebelumnya saya tidak percaya dengan bualan rekan saya yang sedang makan bakso tersebut. Bahwa mereka sudah pernah makan potongan jantung mentah, agar nyalinya menjadi besar dan tidak menjadi penakut. Atau bercinta dengan mayat wanita yang masih perawan. Bahkan konon, mereka sering mencari informasi, apakah wanita yang meninggal tersebut masih perawan. Tetapi ada juga yang bilang tidak perlu masih perawan.
Dengan rekan yang habis bercinta dengan mayat tersebut saya tidak berbasa – basi, karena dia pura – pura menyibukkan diri dengan sesuatu. Tidak lama setelah HP ditangan saya, sayapun bergegas pulang.
Ketika tiga hari berikutnya saya masuk kerja, saya didekati oleh rekan kerja saya yang hobinya makan bakso tersebut. Waktu itu saya diajak makan dipinggir jalan yang agak sepi.
Dia bilang, ” Waktu kamu mengambil HP 3 hari yang lalu, mungkin kamu melihat Kamto ( samaran ). Saya tidak menutup – nutupi, kalau Kamto habis begituan saya mayat. Kita terus terang saja. Saya dan Kamto minta pengertianmu untuk tidak melaporkan kejadian ini. Dan ingat pula, kamu orang baru disini. Tidak usahlah bikin masalah. Yang penting kita tidak merugikan orang lain. “
“Tidak merugikan orang lain? ” Cletuk saya dalam hati.
“Kamto itu sudah menikah dua kali. Dan dia itu dapat janda melulu, “Selorohnya. “Tetapi ditempat kerja dia itu jagonya mencari perawan, “Tambahnya sambil terkekeh – kekeh.
Akhirnya saya tidak memperkarakan hal tersebut. Cuma kejadian itu juga sempat mengganjal dipikiran saya. Dari kejadian itu akhirnya saya meyakini, kalau cerita aneh – aneh ditempat kerja, bisa benar – benar kejadian nyata.
Untunglah saya bisa berkonsultasi dengan P.TigaSa untuk mendapatkan pencerahan, agar bernyali besar, dan menjadi pemberani tanpa melakukan hal – hal yang aneh. Dan saya merasakan manfa’atnya yang luar biasa. Dengan energi Tiga sabda, saya merasakan banyak perubahan dan pembaharuan secara fisik dan mental. Saya bisa membuktikan semua ini didalam pekerja’an dan kehidupan saya.
0 komentar:
Post a Comment